JAKARTA -- Pakar hukum tata negara yang juga kuasa hukum Partai Golkar
kubu Aburizal Bakrie, Yusril Ihza Mahendra menilai langkah Menteri Hukum
dan HAM (Menkumham), Yasona Laoly dengan mengeluarkan surat penjelasan
untuk DPP Partai Golkar telah memberikan kesan buruk pada pemerintahan
Jokowi. Bahkan, terkesan Menkumham telah menjadi tukang adu domba partai
politik.
Menurutnya,
kesan seperti itu tidak baik bagi pemerintahan Jokowi dan PDIP.
Seharusnya, lanjut dia, PDIP lebih paham sakitnya diadu domba karena di
masa lalu pernah mengalaminya.
"PDIP sdh pernah mengalami betapa sakitnya diadu domba oleh pemerintah yg dukung kubu suryadi lawan kubu mega"
"Apa yg pernah dialami di masa lalu itu jangan diulangi ketika kini PDIP menjadi partai penguasa. PDIP harus berjiwa besar," tulis Yusril.
"Yasonna telah membuat kesan pemerintah jokowi
tukang adu domba parpol demi keuntungan diri sendiri memperkuat dukungan
terhadap KIH," tulisnya lewat akun twitter pribadinya @Yusrilihza_Mhd Kamis (12/3).
Sebelumnya,
Menkumham, Yasona Laoly mengeluarkan surat penjelasan yang ditujukan ke
DPP Partai Golkar tertanggal 10 Maret 2015. Surat tersebut berisi tiga
hal, pertama menginstruksikan kepada Agung Laksono untuk segera
membentuk kepengurusan partai. Kedua, memilih kader partai sesuai dengan
AD/ART, Ketiga, segera mendaftarkan kepengurusan partai yang sudah
ditulis diatas akta notaris, yang kemudian langsung diserahkan ke
Menteri.
Surat penjelasan ini, secara tidak langsung dianggap
oleh kubu Agung Laksono sebagai legitimasi keabsahan kepengurusan kubu
Agung Laksono.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment