SURINAME - Raymond Sapoen, mantan Menteri Perdagangan dan Industri Suriname yang mencalonkan diri sebagai presiden, mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa ia berasal dari Banyumas, Jawa Tengah.
"Saya
adalah generasi ketiga. Saya punya catatan tentang leluhur saya, namun
yang pasti adalah mereka berasal dari Banyumas," kata Raymond dalam
percakapan telepon dari Paramaribo, Suriname, pukul 20.00 waktu setempat
atau Jumat (6/2/2015) pukul 06.00 WIB.
"Saya tidak tahu persis
apakah masih ada saudara, saya tidak punya kontak, saya perlu riset
lagi,” tambah Raymond dalam campuran bahasa Jawa dan Inggris.
"Aku tinggal di Suriname, anakku telu, lanang....Aku arep dadi presiden Republik Suriname, partaiku jenengane Pertjaja Luhur
(anak saya tiga, saya mencalonkan diri jadi presiden dari Partai
Pertjaja Luhur)," kata Raymond memastikan soal pencalonannya kepada
wartawan BBC Indonesia, Endang Nurdin.
Pemilihan presiden Suriname akan dilangsungkan tanggal 25 Mei mendatang.
Sejumlah
laporan dari Indonesia dalam satu minggu terakhir ini mengangkat berita
tentang kemungkinan keterkaitan Sapoen dengan Banyumas.
Bagian dari identitas
"Namun, sistem kami bukanlah sistem pemilihan langsung,” katanya.
Walaupun sudah tiga generasi tinggal di Suriname, ia mengatakan tetap menggunakan bahasa Jawa dengan orangtua dan anak-anaknya.
"Kami
tidak menggunakan bahasa Indonesia, namun bahasa Jawa. Orangtua saya
bicara bahasa Jawa. Anak-anak saya dalam pendidikannya menggunakan
bahasa Belanda, namun di rumah kami berbahasa Jawa.”
"Ini budaya kami, kebiasaan kami, dan kami harus merangkulnya karena bagian dari identitas kami,” katanya lagi.
Raymond Sapoen mengatakan akan mengirimkan kepada BBC Indonesia catatan silsilah keluarganya yang berasal dari Banyumas.
Raymond menjadi menteri perdagangan dan industri dari 2012 sampai akhir 2014 dan menjadi menteri pendidikan pada 2010 dan 2012.
Saat ini, Raymond Sapoen menjadi anggota oposisi dan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu bulan Mei 2015.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment