GAZA CITY -- Seorang pejabat Palestina pada Ahad (15/2) mengatakan
kunjungan utusan Kuartet Internasional Tony Blair ke Jalur Gaza tak
berguna selama blokade Israel atas daerah pantai tersebut tetap ada.
Anggota parlemen independen dan Kepala Komite Rakyat untuk Hadapi
Pengepungan Israel, Jamal Al-Khudari mengatakan kepada wartawan di Jalur
Gaza, "Kunjungan Blair ke Jalur Gaza takkan bermanfaat selama Israel
masih menutup tempat penyeberangan Jalur Gaza".
Blair, mantan perdana menteri Inggris, mengunjungi Jalur Gaza pada
Ahad pagi. Ia bertemu dengan para menteri Palestina di pemerintah
persatuan dan membahas kesulitan yang dihadapi selama proses pembangunan
kembali di daerah kantung yang dicabik perang tersebut.
Jamal Al-Khudari menyatakan kunjungan itu hanya dapat "bermanfaat"
jika Israel setuju membuka tempat penyeberangan dan mengizinkan banyak
barang bangunan memasuki Jalur Gaza.
Pada 8 Juli 2014, Israel melancarkan agresi besar militer melalui
darat dan udara ke Jalur Gaza. Agresi militer Yahudi itu berlangsung
selama 50 hari dan menimbulkan kerusakan parah dengan kehancuran banyak
rumah dan prasarana, serta menewaskan 2.200 orang Palestina serta
melukai 11 ribu orang lagi.
Setelah pertemuan dengan pemerintah persatuan, Blair mengatakan
kepada wartawan bahwa membiarkan kondisi di Jalur Gaza sebagaimana
adanya "adalah kejahatan besar terhadap manusia dan proses perdamaian
serta kejahatan terhadap penduduk Jalur Gaza".
"Itu adalah misi buat semua orang. Kita harus mengakui tanggung jawab
kit sebagai masyarakat internasional, negara lain di sekitarnya dan
politisi di Israel serta Palestina," kata Blair.
Blair,
yang melakukan kunjungan mendadak ke Jalur Gaza, tidak bertemu dengan
pejabat Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), yang menguasai Jalur Gaza. Ia
menegaskan bahwa "Jalur Gaza tak boleh dikucilkan dari seluruh wilayah
Palestina".
"Saya datang ke sini ke Jalur Gaza untuk melihat apakah ada
kemungkinan untuk melakukan apa saja yang mungkin dan membantu membuat
perubahan nyata dengan dampak nyata," kata Blair kepada wartawan sebelum
ia meninggalkan daerah kantung itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment