JAKARTA-- Media monitoring yang dilakukan The Indonesian Institute
menyebutkan selama 100 hari pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla
pemberitaan yang bernada negatif, surat kabar banyak menyoroti isu
kenaikan harga BBM.
"Isu kenaikan harga BBM bersubsidi mendapatkan nada negatif sebesar
30 persen," kata peneliti bidang politik TII Arfianto Purbolaksono dalam
keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (6/2).
Dia
menjelaskan diurutan kedua, yaitu pemberitaan mengenai pemilihan
Kapolri yang mendapatkan 19 persen nada negatif. Anto mengatakan menarik
disimak dalam isu pemilihan Kapolri bahwa dalam ranking pemberitaan
pemilihan Kapolri terdapat nada positif sebesar 10 persen.
"Nada pemberitaan positif pada isu ini, ditujukan atas pemberitaan
surat kabar yang cenderung mendukung KPK dalam mengusut rekening gendut
dari Calon Kapolri Budi Gunawan," ujarnya.
Namun
secara keseluruhan menurut dia jika melihat isu pemberitaan tentang
pemilihan Kapolri surat kabar lebih banyak memberikan nada pemberitaan
yang negatif. Dia menjelaskan nada pemberitaan negatif pada isu ini,
ditujukan pada Presiden Jokowi yang dianggap terlalu diintervensi
kepentingan koalisi Parpol pengusung dalam menentukan calon kapolri.
Selain itu menurut Anto, pemberitaan mengenai pemilihan Jaksa Agung
yang bernada negatif sebesar tujuh persen. "Hal itu ditujukan dengan
tidak lepasnya Presiden Jokowi dalam pengaruh partai Koalisi
pengusungnya," katanya.
Media
monitoring 100 hari Pemerintahan Jokowi-JK dilakukan terhadap
pemberitaan surat kabar nasional salah satunya di Harian Republika.
Proses pengumpulan data dilakukan dari bulan November, Desember 2014 dan
Januari 2015 dan analisis data dilakukan pada tanggal 19 hingga 23
Januari 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment