Jakarta - Di Indonesia, iPhone 6 banderolnya Rp 10
jutaan. Tapi di negara ini, banderol gadget terbaru Apple itu sungguh
gila-gilaan. Tepatnya USD 47.678 atau lebih dari Rp 623 juta!
Negara
dengan harga iPhone 6 yang mungkin termahal di dunia itu adalah
Venezuela. "iPhone 6 dijual di sana sekitar 300 ribu bolivars atau USD
47.678 di e-commerce lokal Mercado Libre, atau sekitar 41 kali lipat gaji minimum negeri ini," tulis Patricia Laya dari Bloomberg.com.
Rupanya,
Venezuela sedang dilanda krisis ekonomi cukup parah. Inflasi tidak
terkendali dan mencapai titik tertinggi. Uang dolar yang beredar semakin
sedikit seiring menurunnya pendapatan negara dari minyak. Pasokan
ponsel pun sangat terbatas.
Akibatnya tahun ini, menurut estimasi
Pyramid Research, hanya akan ada 4,9 juta ponsel terjual di Venezuela,
penurunan 46% dari tahun sebelumnya. Itu adalah anomali karena kawasan
Amerika Latin diprediksi mengalami pertumbuhan penjualan ponsel.
Ponsel,
terutama smartphone kelas atas pun menjadi barang mewah bagi warga
Venezuela. Jangankan membeli ponsel, membeli kebutuhan sehari-hari pun
susah. Alhasil, banyak terjadi perampokan ponsel oleh penjahat.
Seperti
yang dialami oleh Maria Veronica Fernandez, ia kehilangan smartphone
kesayangannya Galaxy S4. Ia pun mencari pengganti. Tapi butuh waktu lama
sebelum ia bisa membeli ponsel baru karena barangnya langka.
Veronica
kini memilih Galaxy Fame yang harganya murah. "Setidaknya kalau ponsel
ini juga dicuri, tidak terlalu mengecewakan seperti kehilangan Galaxy
S4," ucapnya
Membeli smartphone bagus memang sangat tinggi risikonya, bisa dirampok
dengan kekerasan. "Jika kamu punya ponsel bagus, mereka akan mencurinya
jika kamu menunjukkannya di jalanan. Jika kamu beli baru, sungguh mahal
harganya," ucap Tina Lu, konsultan di Counterpoint Research.
Eduardo Eckholt, pemilik toko ponsel bernama Cellular Premium, mengatakan kelangkaan ponsel impor membuatnya kesulitan menyediakan ponsel model baru. Karenanya, dia fokus bisnis perbaikan ponsel dan berjualan komponen.
"Saya sudah berada di bisnis ini selama 18 tahun dan baru sekarang melihat orang lebih memilih memperbaiki ponselnya daripada beli yang baru," katanya.
iPhone 6 sendiri sangat susah ditemukan sehingga harganya selangit. Kebanyakan ponsel baru yang dijual adalah buatan Huawei atau ZTE. Ada beberapa model dari Samsung, Nokia dan LG.
Maraknya pencurian ponsel pun membuat poliisi sibuk. Di kota Chacao misalnya, kejahatan tertinggi adalah pencurian ponsel dengan 240 kasus dari bulan Januari lalu.
Eduardo Eckholt, pemilik toko ponsel bernama Cellular Premium, mengatakan kelangkaan ponsel impor membuatnya kesulitan menyediakan ponsel model baru. Karenanya, dia fokus bisnis perbaikan ponsel dan berjualan komponen.
"Saya sudah berada di bisnis ini selama 18 tahun dan baru sekarang melihat orang lebih memilih memperbaiki ponselnya daripada beli yang baru," katanya.
iPhone 6 sendiri sangat susah ditemukan sehingga harganya selangit. Kebanyakan ponsel baru yang dijual adalah buatan Huawei atau ZTE. Ada beberapa model dari Samsung, Nokia dan LG.
Maraknya pencurian ponsel pun membuat poliisi sibuk. Di kota Chacao misalnya, kejahatan tertinggi adalah pencurian ponsel dengan 240 kasus dari bulan Januari lalu.
Post a Comment