MUENCHEN -- Pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola, menegaskan keinginannya untuk menjadi orang yang dicintai karena profesinya sebagai pelatih. Ia mengatakan kecintaan yang didasarkan hanya karena keberhasilannya memberikan gelar hanyalah bersifat semu dan itu tak disukainya.

Mantan pelatih Barcelona ini mengaku terkadang sulit untuk menyampaikan emosi pada pemainnya. Terutama ketika mereka keluar dari tim. Rasa tersinggung dalam hati pemain bisa saja muncul. Guardiola mengira dirinya tidak menyukai pemain tetap berada di Muenchen.

"Mereka tidak berpikir bahwa ini adalah keputusan untuk alasan taktis," kata pelatih berusia 44 tahun ini seperti dilansir dar Goal, Rabu (24/6).

Selain itu, Guardiola juga bercerita tentang  salah satu pemain bintangnya. Mereka berdua pergi ke sebuah kafe dan berbicara tentang kehidupan.

"Dalam pertandingan berikutnya ia mencetak dua dari empat gol yang berhasil dibuat oleh tim. Dia merasa sesuatu yang istimewa, karena dia merasa dicintai," kata pelatih yang dulunya pernah menjadi gelandang ini.

  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Post a Comment

 
Top