YERUSALEM -- Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) menuduh Polisi Israel
telah membunuh atau menembak mati warga Palestina yang dianggap
menyerang atau membahayakan Israel tanpa adanya tembakan peringatan.
Praktek
penembakan tersangka tanpa ada upaya penangkapan atau tembakan
peringatan, merupakan hal yang berbahaya dan dapat disalahgunakan Polisi
Israel.
Sebelumnya, Menteri Keamanan Umum Israel Yitzhak
Aharonovitch mengatakan bahwa seorang teroris yang menyerang warga sipil
harus dibunuh," ujarnya, seperti dilansir Arab News, Selasa (25/11).
Carolina Landsmann dalam surat kabar Haaretz,
mengatakan bahwa hal tersebut tidak menunjukan adanya penyelidikan
terhadap tersangka. "Pernyataan Aharonovitch hanya ingin pihak berwenang
mendapatkan tersangka dalam keadaan tewas, bukan diadili dalam sistem
peradilan," katanya.
Kelompok HAM Israel B'Tselem mengatakan
bahwa salah satu korban pertama yang dikenakan eksekusi di luar hukum
ini adalah Abdelrahman Shaludi, seorang warga Palestina (21) dari
Yerusalem timur yang sengaja menabrakkan mobilnya ke pejalan kaki Israel
pada (22/10) lalu. Insiden ini menewaskan seorang wanita muda dan bayi.
Dia
ditembak di tempat kejadian oleh polisi dan meninggal beberapa jam
kemudian. Awal bulan ini, polisi menembak mati pemuda berusia 22 tahun,
Kheir Hamdan saat penangkapan rutin, kepolisian Israel mengatakan ia
menyerang mereka dengan pisau. Namun, rekaman CCTV menunjukkan hal
sebaliknya bahwa polisi Israel lah yang secara sengaja menembak mati
Hamdan.
Amnesty International memiliki kecurigaan kuat tentang
kebijakan pembunuhan yang disengaja oleh Israel meskipun pemerintah
memiliki kewajiban mutlak untuk memastikan bahwa pasukan mereka mematuhi
hukum.
Bahkan selain dari serangan mematikan terbaru, jumlah
penembakan terhadap warga Palestina oleh tentara di Tepi Barat yang
diduduki telah meningkat, kata Saleh Hijazi. "Dalam menghadapi
Palestina, (polisi dan tentara) menggunakan kekuatan yang berlebihan,"
kata Saleh Hijazi dari Amnesty International.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment