Dari kiri Direktur Eksekutif ICJR Supriyadi Widodo Eddyono, peneliti ICW Emerson Yuntho, Lola Easter, dan Aradila Caesar menutup mata dengan kain hitam bertuliskan Kapolri di Jakarta, Ahad (11/1). (Antara/Andika Wahyu)
JAKARTA—Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai Presiden Jokowi telah mengingkari program Nawacita yang dicanangkannya sendiri.

"Katanya memilih Kapolri yang bersih, berintegritas dan akuntabel. Ini ada proses yang dilanggar, di program ada yang diabaikan," ujar peneliti ICW Emerson Yuntho, Ahad (11/1).

Emerson menilai mantan Gubernur DKI tersebut dalam konteks pencalonan tunggal Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol)Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Padahal, imbuhnya, mantan ajudan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri itu disebut-sebut menjadi salah satu dari sekian perwira tinggi kepolisian yang memiliki 'rekening gendut'.

Kepemilikan harta Budi dinilai tidak wajar karena tidak sesuai dengan profil pendapatan yang diterimanya sebagai pejabat negara.

Emerson meyakini, penunjukan Budi itu akan menimbulkan ketidakpercayaan publik kepada pemerintahan Jokowi.

"Agak mengkhawatirkan jika dipimpin oleh orang yang disebut tersangkut masalah hukum. Gimana saya percaya jika pimpinan tertinggi lembaga penegak hukum punya masalah hukum," ujarnya.

Post a Comment

 
Top