Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi istri Ani Yudhoyono (kanan) dan Ketua Harian Syarief Hasan (kiri) usai menghadiri Rapat Konsolidasi DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Jumat (28/11).
JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Umar Arsal mengatakan, masifnya dukungan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono untuk kembali menjabat sebagai ketua umum Partai Demokrat bukan karena kurang kader-kader menonjol di partai pemenang Pemilu 2009 tersebut. Menurut dia, dukungan kepada presiden RI ke-enam tersebut lebih karena rasa optimis kader kepada SBY untuk dapat mewujudkan Partai Demokrat kembali menjadi yang teratas pada gelaran Pemilu 2019 nanti.

“Bila mana ada kader yang ingin maju dipersilahkan. Dan demokrat juga tidak kekurangan tokoh, dan banyak tokoh. Tapi memang untuk lima tahun ke depan kita selaku kader yang meminta untuk Pak SBY kembali memimpin partai,” kata Umar, Ahad (11/1).

Anggota DPR dari Dapil Sulawesi Tengah ini meyakini kemampuan SBY dalam memimpin partai kala SBY mengambil alih posisi ketua umum pada 2013 lalu tetap mampu membawa partai berlambang mercy meraih suara hingga 10 persen dan duduk di urutan lima besar. Padahal kala itu Partai Demokrat tidak henti-hentinya diterpa berbagai isu miring di berbagai pemberitaan media di tanah air.

“Semua saat itu memprediksi Demokrat hancur, tapi bersyukur Demokrat tetap hadir di kancah politik dan dapat memberikan kontribusinya kepada rakyat," ujar Umar.

Atas dasar tersebut, usai turun ke daerah pada masa reses DPR baru-baru ini, Umar mengatakan bahwa dukungan kepada SBY dari Dapilnya sangatlah kuat. Dukungan ini kata dia merata dari seluruh lapis mulai dari DPD I, DPD II, PAC, hingga pimpinan ranting. Anggota komisi V DPR RI ini juga menyebut dukungan kepada SBY untuk kembali memimpin Demokrat tidak hanya dari kader-kader, melainkan juga datang dari masyarakat nonpartai. Sebab masyarakat dinilai masih membutuhkan sumbangsih pemikiran dan kerja SBY.

Post a Comment

 
Top