Jakarta - 'Save Jokowi' digelorakan oleh Presiden RI
ke-6 SBY di tengah polemik calon Kapolri Komjen Budi Gunawan yang jadi
tersangka KPK. Presiden dalam posisi dilema, antara suara rakyat dan
suara partai pendukungnya.
Sejumlah pengamat politik melihat
Jokowi dalam posisi serba sulit. Semua keputusan yang akan diambil
Jokowi seolah dicampuri, bahkan yang menyangkut hak prerogatif seperti
pemilihan calon Kapolri, Wantimpres, dan lainnya.
Contoh
nyatanya adalah langkah Jokowi menunda pelantikan Komjen Budi Gunawan
yang jadi tersangka KPK justru panen kekecewaan dari PDIP. Wakil Ketua
Komisi III DPR dari PDIP Trimedya Panjaitan bahkan berani bicara lantang
mendesak Jokowi tak menggantung posisi Komjen Budi Gunawan. Padahal
melantik Kapolri sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi.
Sebaliknya,
langkah Jokowi menunda pelantikan Komjen Budi Gunawan -- tersangka
korupsi KPK -- panen apresiasi dari rakyat. Paling tidak Jokowi masih
bisa mengambil sikap tegas sesuai dengan kehendak rakyat di tengah
posisi dilematis yang cukup membebani. Namun atas nama presiden pilihan
rakyat, semestinya Jokowi berani mengambil sikap secara mandiri tanpa
terbebani belenggu dari siapa pun.
"Jokowi harus bebas dari Mega,
Jokowi adalah Presiden RI bukan petugas partai," kata pengamat politik
Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada detikcom, Rabu
(21/1/2015).
Popularitas Jokowi saat ini masih cukup bagus,
semestinya itu jadi salah satu pertimbangan Jokowi untuk berani
mengambil sikap sendiri. Hendri bahkan berani melempar ide menantang
Jokowi melahirkan partai baru, ketimbang terus dihantui belenggu.
"Bila
Jokowi kesulitan independen disarankan agar bikin parpol sendiri saja.
Jokowi harus ingat baru SBY yang sukses dua periode, presiden sebelumnya
gagal dan salah satu yang gagal adalah Megawati. Makanya Jokowi ikutin
yang sukses dua periode dong," katanya.
Namun demikian Jokowi
bukan kacang yang lupa kulitnya. Jokowi yang setia ke PDIP bahkan
mendukung Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali memimpin lima tahun
ke depan. Tapi konon Jokowi punya pesan tersembunyi dibalik dukungan
itu.
"Jokowi ingin Ibu Mega fokus mengurus partai, bukan pemerintahan," kata salah seorang sumber di internal PDIP.
Lalu akankah Jokowi berani melepaskan diri dari belenggu Sang Ketua Umum?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment