BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, hanya menurunkan tarif untuk kalangan pelajar SD hingga SMP sebesar Rp500 sebagai kompensasi dari turunnya harga BBM bersubsidi oleh pemerintah terhitung 19 Januari 2015.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor Moch Ishack mengatakan penurunan tarif angkutan telah dibahas dan disepakati bersama oleh sejumlah pihak diantaranya Wali Kota Bima Arya Sugiarto, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan, dan Masyarakat Transportasi Indonesia.

"Rapat pembahasan tarif angkot memutuskan tarif untuk mahasiswa dan umum tetap Rp3.000, sedangkan untuk pelajar SD dan SMP turun Rp500 menjadi Rp2.000," kata Ishack, Senin (20/1).

Ia mengatakan, penurunan tarif untuk pelajar dilakukan karena tidak memungkinkan lagi untuk menurunkan tarif bagi mahasiswa dan umum.

Menurut dia, hal ini terjadi karena penurunan harga BBM bersubsidi tidak dibarengi dengan turunnya harga suku cadang dan setoran sopir angkot kepada pemilik.

"Lagipula, tarif angkot untuk umum dan mahasiswa sudah kita turunkan pada 5 Januari lalu saat harga premium menjadi Rp7.400," katanya.

Dijelaskannya, penurunan tarif sebesar Rp500 untuk pelajar sudah diputuskan dan ditetapkan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Secara resmi penyesuaian tarif akan berlaku setelah Surat Keputusan Wali Kota diterbitkan.

Dalam kurun waktu sebulan terakhir, Pemerintah Kota Bogor sudah menurunkan tarif angkutan kota sebanyak dua kali menyusul turunnya harga BBM bersubsidi oleh pemerintah pusat pada 1 Januari 2015.

Post a Comment

 
Top