Milan - Andrea Stramaccioni pernah melatih Inter Milan
dan kemudian ditendang oleh klub tersebut. Ketika kembali ke kandang
Inter, Stramaccioni sukses membawa pulang kemenangan.
Stramaccioni awalnya jadi caretaker Inter menyusul pemecatan Claudio Ranieri pada Maret 2012. Pada musim tersebut, dia mengantarkan Nerazzurri finis keenam di klasemen akhir Serie A. Dia pun dijadikan pelatih tetap.
Akan
tetapi, setelah Stramaccioni jadi pelatih tetap, prestasi Inter malah
menurun. Inter cuma finis di posisi kesembilan pada musim 2012/2013 dan
sebagai konsekuensinya mereka gagal lolos ke kompetisi Eropa. Kegagalan
tersebut berujung pada pemecatan Stramaccioni. Inter kemudian menunjuk
Walter Mazzarri sebagai pelatih penggantinya.
Setelah menganggur
selama semusim, Stramaccioni dipercaya untuk melatih Udinese pada musim
ini. Dia menempati posisi yang ditinggalkan oleh Francesco Guidolin. Di
Udinese, Stramaccioni mengajak salah satu mantan pemain Inter, Dejan
Stankovic, untuk menjadi asistennya.
Laga melawan Inter di
Giuseppe Meazza, Senin (8/12/2014) dinihari WIB, adalah kali pertama
Stramaccioni kembali ke rumah lamanya. Meski sempat tertinggal lebih
dulu, Udinese sukses mempecundangi tim tuan rumah dengan skor 2-1 berkat gol-gol Bruno Fernandes dan Cyril Thereau.
"Kemenangan
ini penting untuk kami dan dalam pandangan saya, Udinese tampil bagus
pada babak kedua untuk meraih sebuah kemenangan yang pantas," ujar
Stramaccioni kepada Sky Sport Italia.
"Selama 90 menit
kami adalah lawan, tapi saya punya banyak teman di sini yang sedang
melalui waktu yang tidak mudah. Jadi, saya mendoakan yang terbaik untuk
mereka pada laga-laga berikutnya," tambah Stramaccioni.
"Saya
pikir Inter telah memenangi segalanya dan pernah punya era yang
fantastis, tapi saya telah membawa potongan besar dari hal itu bersama
saya -- Dejan Stankovic. Saya juga punya anggota staf lain yang pernah
bekerja di Inter," kata pelatih berusia 38 tahun ini.
"Saya
adalah orang yang simpel. Saya dulunya bukan siapa-siapa dan saya tak
lupa siapa yang sudah memberi kesempatan menakjubkan itu. Mungkin akan
lebih baik lagi kalau saya mengalahkan Milan di sini..." ujarnya.
Udinese
kini menduduki posisi kedelapan di klasemen Serie A dengan 21 poin.
Adapun Inter tercecer di urutan ke-12 dengan 17 poin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment