Jakarta - Australia mengirimkan pesawat Orion P3 milik Angkatan Udara untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501. Sejauh ini, baru pilot di pesawat tersebut yang menemukan petunjuk berarti yaitu ditemukannya sebuah objek, meski belum terkonfirmasi.

Dalam laporan ke Posko di Halim Perdanakusuma, pesawat Orion mengaku menemukan objek tertentu di sekitar perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Namun belum ada kejelasan, apakah itu serpihan pesawat atau bukan. Hingga kini, tim evakuasi masih melakukan penelusuran.

Bagaimana cara pesawat Orion bekerja? Sedikit catatan tentang pesawat canggih itu di situs resmi Angkatan Udara Australia airforce.gov.au.

Pesawat tersebut memang didesain untuk melakukan pengintaian di laut. Kapal tersebut juga dilengkapi alat pertahanan anti kapal selam dan kapal perang. Tak jarang, Orion digunakan untuk operasi pencarian dan penyelamatan.

Khusus Orion P3 yang digunakan untuk mencari AirAsia QZ8501, sudah bertugas selama 10 tahun di Timut Tengah. Pesawat itu sudah menyelesaikan 2.400 misi dengan melibatkan 3.500 personel.

Pesawat itu menjadi bagian dari militer sejak tahun 1962. Lalu diupgrade pada tahun 2002, dengan berbagai sensor, termasuk multi-mode radar, sistem deteksi elektro-optik (inframerah dan visual), alat pendeteksi anomali magnetik, deteksi akustik dan sistem pengenal musuh atau lawan.

Dalam upaya pencarian Malaysia Airlines MH370, Orion P3 juga dilibatkan. Mereka sempat memeriksa beberapa laporan temuan serpihan yang terdeteksi lewat satelit, namun tak menemukan hasil.

Selain Orion, pesawat P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat membantu penelusuran MH370.

Post a Comment

 
Top