GORONTALO -- Sejumlah warga di Kota Gorontalo mengecam televisi
swasta nasional Tv One yang menayangkan mayat korban mengapung, diduga
korban jatuhnya pesawat Air Asia.
"Televisi swasta harus mawas
diri. Jangan bangga menyiarkan gambar seperti itu, kami yang nonton
justru trauma. Kami saja yang bukan keluarga korban trauma melihat
tayangan itu, bagaimna dengan keluarga korban?," kata seorang warga,
Syafruddin (65), Selasa (30/12) kemarin.
Ia juga mengkritik reporter televisi yang cenderung memaksa keluarga korban untuk mengungkapkan kepedihan hati yang dialami.
"Media kadang menghibur, kadang mendidik, tapi belakangan sepertinya
sering membuat keadaan menjadi tidak lebih baik atau justru merusuh,"
katanya.
Warga lainnya, Rosyid (37) menilai tayangan televisi saat terjadinya peristiwa atau tragedi seringkali kebablasan.
"Media harusnya bisa mengontrol setiap tayangannya. Tayangan semenit
saja dampaknya luar biasa, apalagi jika diulang-ulang," ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat memang butuh informasi yang cepat tapi bukan berarti unsur edukasi dan etika siaran menjadi berkurang.
Dia mengaku mulai mengurangi waktu untuk menonton tayangan dua
televisi swasta yang dinilainya tidak berbobot dalam menayangkan gambar
tesebut. Dia berharap Komisi Penyiaran Indonesia dan Dewan Pers
mengambil langkah untuk menyadarkan media agar tidak menayangkan gambar
meresahkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment